Pages

Ads 468x60px

Sabtu, 09 Januari 2016

Khasiat dan Manfaat Bawamg Merah Bagi Manusia

Kita sering menjumpai kakek-nenek kita makan irisan bawang merah mentah. Sesekali dicampur salad atau sekadar dimakan ala kadarnya. Kita yang melihat bahkan hanya bisa mengernyitkan dahi sembari menutup hidung. Layaknya bawang putih, bawang merah memiliki aroma yang khas dan tajam. Namun, makanan ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan lho. Berikut adalah manfaat kesehatan dari makan bawang merah mentah, seperti dilansir Boldsky.
1.    Menyembuhkan Sembelit
Serat yang dikandung bawang merah membantu membuang racun dan partikel makanan keras yang terjebak dalam usus. Jika Anda menderita sembelit, jangan segan untuk makan bawang merah mentah. 
2.     Masalah Pendarahan 
Bawang merah merupakan salah satu obat mujarab untuk menyembuhkan hemoroid atau wasir. Bahkan, Anda juga dapat menggunakannya untuk mengobati pendarahan di hidung. Caranya cukup mudah kok. Iris bawang merah dan hirup baunya secara perlahan. 
3.     Mengontrol Diabetes
Makan bawang merah mentah dapat meningkatkan produksi insulin. Jadi, jika Anda menderita diabetes, perbanyak konsumsi salad bawang secara teratur. 
4.    Melindungi Jantung
Konsumsi bawang merah mentah secara teratur dapat melindungi jantung dari bahaya penyakit koroner. Makanan ini juga mengontrol tekanan darah tinggi dan membuka arteri yang tersumbat. 
5.    Mengontrol Kadar Kolesterol
Makanan herbal ini dapat mengontrol kolesterol dengan mengurangi kolesterol jahat (LDL). Bawang merah juga mengandung sulfida methylallyl serta asam-amino sulfur yang dapat menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
6.    Mencegah Kanker

Bawang merah memiliki banyak kandungan senyawa belerang. Sulfur dapat melindungi tubuh dari kanker lambung, payudara, paru-paru, usus, dan prostat. Makan bawang mentah juga membantu menyembuhkan gangguan saluran kemih lho.

Tidak suka makan bawang mentah? Tenang, ada banyak cara untuk mengakalinya. Salah satunya dengan mencampur irisan bawang mentah ke dalam salad atau menjadikannya topping hamburger. (Sumber Merdeka.Com)

Pembibitan dan Pengolahan Tanah Pada Budidaya Tanaman Bawang Merah

Pengolahan tanah perlu mendapat perhatian, karena banyak tanaman bawang merah gagal sebagai akibat pengolahan tanah yang kurang baik. Pengolahan tanah mempunyai tujuan:
Menggemburkan tanah, hingga tanah mempunyai struktur bergumpal.
  1. Membuang rumput jahat, seperti alang-alang, teki, mimosa dan lain-lain.
  2. Membuang gas beracun yang terjadi karena kegiatan mikroba dalam tanah.
  3. Membuat pembuangan air (drainage) yang baik.
Pengolahan Tanah 
Pengolahan tanah sebaiknya dilakukan pada waktu yang tepat (tidak ada hujan) 2-4 minggu sebelum tanam. Pada awal musim kemarau, keadaan tanahnya mulai kering dan keras, tanah diolah dengan traktor atau pacul/bajak. Pengolahan tanah dilakukan agak dalam sehingga terbentuk bongkahan-bongkahan. Bongkahan tanah ini diatur rapi membentuk bedengan dengan lebar 100-120 cm, dan selokan dengan lebar 20-40 cm. Setelah olahan tanah dibiarkan kering benar, kemudian disiram air sedikit dan tanah bedengan diratakan. Setelah tanah diratakan, yakni ± 1 minggu sebelum tanam, diberikan pupuk kandang yang telah jadi sebanyak 10 ton per hektar. Selanjutnya 1 hari sebelum tanam tanah bedengan dibasahi (disiram air secukupnya) dan hari berikutnya bibit dapat ditanam. Pembahasan bedengan tanah yang kurang cukup dapat menyebabkan pembusukan bibit yang baru ditanam.

Pada tanah yang berat seperti tanah alluvial, pengolahan tanah pada waktu tanah masih basah akan sulit dikerjakan (lengket) dan menghasilkan struktur tanah yang kurang menggumpal. Oleh karena itu sebaiknya pengolahan tanah dikerjakan pada waktu tanah mulai kering. Namun pada tanah ringan seperti tanah andosol/tanah berpasir, pengolahan tanah dapat dikerjakan setiap saat.

Di daerah lahan yang tanahnya berat dan sering banjir seperti di daerah Brebes, Tegal dan sebagainya, pengolahan tanah dilakukan dalam bentuk surjan dengan selokan dalam (lebar selokan 40 era dan dalam selokan 50 cm). Pembuatan surjan-surjan dengan selokan dalam pada bawang merah tidak lain untuk menciptakan: 
  1. Kondisi tanah menjadi bergumpal (remah), karena gumpalan tanah olahan mengalami pengeringan.
  2. Drainage cepat, karena bedengan surjan tidak terlalu lebar, sedangkan selokannya dalam (pada musim hujan).
Tetapi pembuatan selokan yang terlalu dalam (lebih dari 0,5 meter) merupakan pemborosan. Selokan yang dalam dari bedengan surjan ini mempunyai 3 fungsi penting yaitu sebagai berikut:
1.      Sebagai tempat penampungan air yang dapat digunakan untuk pengairan apabila musim kemarau.
  1. Memberikan uap air yang teratur, hingga dapat menimbulkan kondisi lingkungan (mikroklimat) yang sejuk pada tanaman bawang merah di sekitamya.
  2. Merupakan alat pembuangan air (drainage) pada musim hujan atau kelebihan air.
Akan tetapi pada daerah lahan gambut, yakni tanah yang dipenuhi bahan organik yang berasal dari sisa-sisa pembusukan tumbuhan, pengolahan tidak boleh dikerjakan secara intensif, apalagi disertai pembongkaran karena akan menyebabkan kerusakan tanah akibat terjadinya penguraian bahan organik yang terlalu cepat. Pada daerah seperti ini pengolahan tanah jangan terlalu dalam. Sebaliknya pada tanah berat, pengolahan tanah yang terlalu dangkal, terutama apabila pengolahan tanah dengan traktor, akan menyebabkan terjadinya lapisan keras di bawah bajak traktor, hingga mengakibatkan air tanah menjadi tergenang (tidak porus). Dengan kejadian seperti ini tanaman bawang akan kerdil tumbuhnya dan rendah hasilnya. Oleh sebab itu pembajakan tanah harus dalam (lebih dari 30 cm). Keadaan air tanah yang menggenang dapat menyebabkan hal-hal berikut. 
  1. Keadaan aerasi kurang baik, akibatnya tanaman kerdil.
  2. Beberapa penyakit tanah mudah menyerang akar (leher batang) tanaman bawang.
 
Bibit
Bibit merupakan pangkal dari keberhasilan tanaman. Bibit yang jelek, berkeriput, terlalu kecil, terlalu lemah akan sulit menghasilkan umbi yang diharapkan. Bawang merah diperbanyak dengan biji dan umbi, tetapi pada umumnya sampai saat ini diperbanyak dengan umbi.
Umbi yang dapat digunakan untuk bibit harus memiliki persyaratan sebagai berikut.
Ukuran besar umbi 2,5-7,5 gram yakni kelas I 2,5-5 gram dan kelas II 5-7,5 gram.
  1. Telah mempunyai umur yang cukup tua di kebun (65-100 hari), tergantung juga pada varietas dan tinggi tempat bertanam.
  2. Tidak bercampur dengan varietas lain (murni).
  3. Sehat, tidak mengandung bibit penyakit dan hama. Ini berarti bibit dipungut dari tanaman bawang merah yang sehat dan cukup tua.
  4. Tidak cacat, luka atau sobek.
  5. Telah mengalami penyimpanan antara 2-3 bulan tergantung varietasnya dan tempat penyimpanannya, yang penting bibit telah mulai tumbuh, yakni apabila ujung umbi dipotong akan tampak tunasnya yang berwarna hijau.
Pada bawang Bombay, ukuran umbi bibit lebih besar, yaitu antara 10-20 gram. Sehari sebelum umbi ditanam, ujungnya dipotong sepanjang 1/3 bagian. 
Pemotongan ujung umbi ini penting untuk mendorong:
  1. Umbi tumbuh merata.
  2. Banyak anakan dan daun yang terbentuk.
  3. Umbi cepat tumbuh, karena ujung umbi bersifat menghambat pertumbuhan (memperpendek masa istirahat umbi)
Bila umbi bibit terlalu besar, atau persediaan bibit tidak mencukupi, umbi tersebut dapat dibelah. Pembelahan harus dilakukan sedemikian rupa, hingga tiap belahan disertai dasar cakramnya (discus) dengan arah membujur. Tiap umbi dapat dibelah menjadi 2-4 bagian. Akan tetapi bibit belahan ini akan menghasilkan umbi yang lebih sedikit, hingga produksi lebih rendah dari pada bibit utuh.


Rabu, 06 Januari 2016

TEKNIK BUDIDAYA BENIH BAWANG MERAH

A.    PENDAHULUAN
Luasan tanaman Bawang Merah di Provinsi Jawa Tengah hampir rata – rata setiap tahun berkisar 50.000 – 60.000 Ha. Sedang kebutuhan akan benih per 1 Ha berkisar antara 1,5 Ton – 1,8 Ton, berarti untuk Provinsi Jawa Tengah saja memerlukan Kebutuhan benih antara 100 – 110 Ribu Ton dalam satu tahun. Kebutuhan benih  tertinggi biasanya pada awal musim kemarau yaitu Bulan Mei  s.d  Juni dan awal musim hujan yaitu antar bulan Nopember s.d  Desember.  Kebutuhan Benih tersebut dapat terpenuhi dari: Petani  ± 30 % dan dari Pedagang Benih ± 70 %. Benih yang didapat dari Pedagang Benih biasanya berasal dari :
a.       Calon benih asal pertanaman sendiri
b.      Calon benih asal pembelian dari para petani yang tanamanya dianggap baik
c.       Calon benih asal pembelian dari import (sebenarnya konsumsi)
Sedangkan peningkatan mutu produksi sangat dipengaruhi oleh faktor mutu benih, melihat kondisi yang tersebut di atas tadi, maka kami sangat tertarik untuk melaksanakan Pembenihan Bawang Merah

B.     TENIK BUDIDAYA PEMBENIHAN BAWANG MERAH
Teknik Budidaya Pembenihan Bawang Merah pada dasarnya hampir sama dengan Budidaya Tanaman Bawang Merah pada umumnya (yang diproduksi untuk sayuran/konsumsi), tetapi  ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Budidaya Pembenihan Bawang Merah antara lain yaitu :
1.         Asal Usul Benih
Benih yang digunakan harus bermutu tinggi, baik kemurnian benih, kesehatan benih, dan juga berlabel.
2.         Jarak Tanam
Jarak tanam biasanya lebih sampai (10 Cm x 15 Cm) tergantung varietas sehingga diperoleh jumlah umbi lebih kecil, untuk itu penggunaan benih per 1 Ha akan lebih banyak yaitu antara ± 1.5 – 1.8 ton.
3.         Adanya Seleksi Benih di Pertanaman .
Yaitu menyelesaikan benih atau varietas lain yang mungkin ada, dengan member tanda atau ajir pada tanaman yang dicurigai varietas lain dan dicabut atau di panen 1 (satu) hari sebelum saat panen.  Pemberian ajir atau seleksi ini akan lebih mudah pada saat bawang merah berumur antara 15 – 30 hari.
4.         Seleksi Benih Setelah Diikat
Setelah panen, bawang merah dijemur sampai kering dan diadakan seleksi ulang/sortasi, yaitu disamping untuk membuang umbi yang busuk, umbi muda, umbi juga dielah dari rumpunnya (diprecel) agar umbi yang didapat satu – satu. Hal ini untuk menghindari agar bila dalam penyimpanan ada umbi yang busuk tidak mudah menjalar ke umbi yang lainya, serta kotoran yang melekat dalam rumpunan akan terbuang.
5.         Umur Tanaman
Untuk  mendapatkan hasil umbi yang baik, maka umur tanaman umbi lebih tua  (lebih lama) ± 5 - 7 hari dibandingkan dengan umbi yang untuk konsumsi/sayur.
6.         Penjemuran
Sebelum disimpan dilakukan penjemuran sampai umbi kering ± 10 - 15 hari dengan cara menmablikan gedengan agar merata.
7.         Varietas
Varietas yang ditanam adalah varietas yang banyak diminta oleh petani (permintaan pasar).
8.         Dormansi (Masa Istirahat Benih)
Tiap – tiap  varietas masa dormansi tidak sama, ada yang pendek 50 hari simpan ada yang 120 hari baru siap tanam. Hal ini penting untuk menentukan jadwal tanam.
9.         Ketahanan Penyakit
Tidak  semua varietas tahan terhadap cuaca buruk (musim hujan). Biasanya varietas yang tahan adalah varietas lokal atau varietas unggul setempat.

 C.    PENYIMPANAN
1.         Penyimpanan Gudang
Yang perlu diperhatikan adalah :
a.       Gudang tidak bocor bila ada hujan
b.      Ventilasi  gudang cukup, ada sirkulasi udara.
c.       Gudang harus kering (tidak lembab).
d.      Ada pemanas terutama pada musim penghujan.
2.         Rak–rak Penyimpanan
Ø  Rak biasanya terbuat dari bahan kayu atau bambu, disusun sehingga punya daya tamping yang cukup banyak.
Ø  Jarak antara rak 1 ke rak 2 kurang lebih 1 meter, tinggi rak disesuaikan dengan tinggi bangunan  atau gudang, lebar rak  ± 2 meter, panjang disesuaikan dengan gudang.
Ø  Jarak antar barisan ± 30 cm tergantung besar kecilnya ikatan (bila system gantung).
Ø  Jarak antar sap ± 30 cm.
Ø  Jarak dari lantai ke sap pertama ± 50 cm.
       3.         Penyimpanan
Hal – hal yang  perlu diperhatikan dalam penyimpanan :
1.      Bila cuaca lembab perlu ada pengasapan
Hal ini adalah untuk menjaga agar tidak lembab, maka semua ventilasi ditutup dengan plastic.
2.      Setelah Bawang Merah umur ± 60 Hari bawang siap jadi benih dan siap diberi label untuk dipasarkan.
                                                                                           
D.    SARANA  PRODUKSI
NO.
JENIS  SAPRODI
JUMLAH
HARGA SATUAN
(Rp)
JUMLAH
(Rp)
a)
Benih Berlabel / BP
1800 Kg
30.000
54.000.000
b)
1.
2.
3.
4.
5.
Pupuk
Urea
SP 36
NPK
Kamas
DAP

150
300
300
250
250

2000
2200
8200
7800
6500

300.000
660.000
2.460.000
1.950.000
1.625.000
c)
Pestisida
Regent
Goal 
Dithane
Aben
Larvin
Perekat / Selecol

12 Kg
6 Botol
22 Kg
30 Btl@250 cc
42 Ons
15 ltr

25.000
28.000
72.000
137.000
40.000
23.000

300.000
180.000
1.580.000
4.110.000
2.100.000
345.000
d)
Lahan
Sewa Lahan 1 X tanam



6.500.000

6.500.000
e)
1.
2.
3.
Lain – lain :
Tutup Plastik
Natura
Sortasi Benih

30 Kg

25 Org

23.000

             40.000

690.000
            250.000
1.000.000

E.     PELABELAN
Dalam rangka  menunjang Program Pemerintah melaksanakan perbanyakan benih bermutu, maka sertifikat benih atau pelabelan sangat dibutuhkan, dan kami selaku petani ikut berpatisipasi membantu program tersebut, sedang pengajuan pelabelan yang kami laksanakan adalah sebagai berikut :
1. Pengajuan permohonan sertifikat benih atau pelabelan kepada BPSB Kabupaten (saat pengolahan       tanah) dengan mencantumkan  :
     Nama   Petani Pelaksana         : ……………………….
     Lokasi Pembenihan                 : ……………………….
     Jadwal Tanam                         : ……………………….
     Varietas                                   : ……………………….
     Asal benih / Kelas benih         : ……………………….
2.      Laporan rencana panen 5 - 7 hari sebelum panen.
      Pemerikasaan  lapangan atau pengambilan sampel oleh petugas BPSB.

 F.    MASALAH  DAN UPAYA PEMECAHAN
             1.      Permasalahan
Masalah – masalah yang terjadi dalam usaha pembenihan bawang merah antara lain adalah sebagai berikut :
a.       Proses budidaya lebih rumit / berbelit dibandingkan dengan usaha budidaya pertanaman bawang merah untuk sayur/ konsumsi.
b.      Memerlukan biaya yang lebih banyak
c.       Dibutuhkan gudang beserta perlengkapannya untuk penyimpanan
d.      Bakal benih yang sudah disimpan kadang – kadang secara mendadak harus segera dijual karena petani terdesak atau memerlukan dana untuk usaha tani musim tanam bawang berikutnya.
e.       Pemiliknya / penyewaan tanah sangat sempit dan berpindah – pindah lahan garapan.
f.       Penanaman harus dilakukan secara rutin setiap bulan.

           2.      Upaya Pemecahan Masalah
            Upaya yang dapat dilakukan guna mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam usaha pembenihan bawang merah adalah sebagai berikut :
1.      Menjual benih pada saat harga tinggi.
2.      Menjaga kualitas benih, dengan cara melaksanakan budidaya, proses pemanenan dan penyimpanan secara tepat / baik .
3.      Berhubungan atau mengenal lebih banyak petani bawang merah sehingga mengetahui secara pasti kebutuhan benih, baik varietas maupun waktu pengadaanya.
4.      Selalu mencari informasi dan menambah pengetahuan serta wawasan melalui berbagai pihak (pengalaman sesama petani, aparat atau instansi pemerintah dan lembaga keuangan)

G.  PENUTUP
1.      Kesimpulan
Usaha pembenihan bawang merah merupakan usaha tani yang menguntungkan dan memiliki prospek yang cerah di masa yang akan dating. Proses produksi, sejak budidaya sampai pengemasan, dalam pengemasan, dapat dilakukan secara sederhana oleh petani tanpa peralatan yang canggih atau modern. 
 
Blogger Templates